detail SEOKAGE

Kamis, 01 Juli 2010

Bagaimana website erotik mengeruk uang

website erotikApabila Anda seseorang yang senang dan hobi mencari website erotik di Internet, sebaiknya pikirkan baik-baik setiap Anda mengkliknya. Di balik gambar, film atau tawaran gratis lainnya, sering terdapat link tersembunyi yang tidak Anda harapkan. Apabila jendela popup yang menjengkelkan tidak menyumbat saluran modem, Anda dioper dari sebuah link ke link lainnya. Bagi sebagian orang mungkin tampak menarik, membayar untuk halaman erotik tanpa iklan.


Di negara manapun hampir tak seorang pun dengan sukarela memberikan data kartu kreditnya di Internet. Pengalihan hubungan melalui nomer telepon tertentu menjadi alternatif pengusaha website erotik di beberapa negara Eropa. Jerman contohnya, banyak halaman lampu merah mengandalkan dial-program Internet sendiri. Program tersebut membawa pengguna ke web melalui nomor 0190, hanya melalui nomor ini isi erotik website dapat dilihat. Pembayaran dilakukan melalui tagihan telepon. Sebenarnya ini merupakan pola bisnis yang membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. Peselancar tak perlu memberikan nomor kartu kreditnya, provider website mendapat bayaran untuk content websitenya.

Namun hal seperti inipun, jangan sampai mengurangi tingkat kewaspadaan. Beberapa website akan terus mengenakan biaya ketika Anda membaca berita atau memeriksa e-mail. Beberapa nomer dial tersebut menempatkan diri sebagai hubungan standar Internet dalam sistem. Anda mungkin baru akan menyadarinya ketika pada akhir bulan mendapatkan tagihan telepon yang demikian besar. Memang contoh seperti diatas belum dijumpai di Indonesia.

Namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan mengenai Anda, ketika Anda sedang berlibur atau sedang ditugaskan oleh perusahaan Anda ke daratan Eropa. Anda tentunya tidak ingin liburan atau tugas Anda menjadi suatu mimpi buruk dan menambah stress diri Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Master SEO Indonesia - Private SEO Medan, Jakarta, Bekasi, Padang, Aceh, Pekanbaru, Batam, Bandung, Tangerang, Surabaya, Yogyakarta, Bogor